(adj.) Cepat memahami situasi
| pers-pe-ke-shes | pərspəˈkāSHəs |
Etimologi : Awal abad 17, dari Latin perspicax, perspicac (“seeing clearly”,”melihat jelas”)
Perspicacious adalah kemampuan untuk memahami dan menilai seseorang atau situasi dengan cepat.
Esai :
Gadis itu beberapa kali menulis sesuatu di bukunya. Ia duduk di sudut kafe. Segelas besar, es kopi hitam, masih kira-kira tersisa tiga perempat. Kadang-kadang, ia tidak merubah gerakan tubuhnya. Hanya matanya saja yang melihat ke arah lain.
Di sudut yang lain, sepasang pria dan wanita duduk berhadapan. Tampak mereka sedang berbicara tentang sesuatu yang serius. Tidak terlihat garis senyum di keduanya. Hanya ketegangan yang ada di raut wajah mereka. Beberapa kali, dengan raut wajah kesal wanita itu melempar pandangannya, beralih dari pria itu.
Kembali gadis itu menarik perhatianku. Ia menyandarkan punggungnya di kursi, satu tangannya berlipat di perutnya, sedang satu lagi mengambil gelas kopi, dan meminumnya. Matanya masih mencuri lihat ke tengah kafe.
Aku berusaha menarik garis imajiner, pandangan mata kedua perempuan itu tertuju pada satu meja dekat dengan pintu masuk.
Seorang laki-laki muda, berpakaian rapi duduk di situ. Laki-laki itu terlihat sangat tenang. Perhatiannya tidak teralihkan, hanya tertuju ke sepiring makanan yang sedang di nikmatinya. Dua bungkus rokok dan satu korek api, tertumpuk rapi di atas mejanya.
Tidak lama, seorang wanita, masuk, dan mengambil tempat duduk di depan laki-laki muda itu. Laki-laki itu tidak menghentikan suapan garpu ke mulutnya, bahkan sama sekali tidak melihat ke arah wanita yang baru datang itu.
Setelah selesai makan, laki-laki itu menikmati minumannya, ia tersenyum kecil. Dengan santai, ia mengambil salah satu bungkus rokok. Ia mengambil bungkus rokok paling bawah. Dan menggesernya ke arah perempuan yang duduk di depannya.
Aku beranjak dari tempat duduk, segera berjalan keluar, aku tidak perlu terlibat di situasi ini. Biar saja gadis di sudut, perempuan yang baru datang dan pasangan pria wanita itu melakukan pekerjaan mereka. Aku tidak ingin terlibat urusan mereka.
Sedang laki-laki muda itu, aku sempat tersenyum kecil, seperti memberinya selamat. Setidaknya untuk satu bulan kedepan, kebebasannya akan dirampas, mungkin tadi adalah makanan enak terakhirnya, ia akan menghabiskan waktunya sendirian.