Kartika

(n.)Gugus bintang yang bersinar terang

| kar-ti-ka |

Etimologi :

Jawa : Kartika juga berarti bintang. Lintang kartika dalam etimologi Jawa, artinya bintangnya bintang.

Gugus bintang Kartika, Lintang Kartika, Bintang tujuh, Lintang Wuluh, sebagai penanda musim bertanam, atau sistem navigasi.

Sanskret : Karthika, Karthik bulan ke tujuh atau ke delapan dalam penanggalan Hindu/Bengali/Tamil.

Kartikeya dalam wayang dikenal sebagai Batara Kumara.

Dikenal di kebudayaan lain, seperti Subaru di Jepang, Thuraya di Timur Tengah, Pleiades di Eropa


Esai :

Dalam tradisi kehidupan masyarakat Jawa, bintang Kartika adalah bintang yang sangat berpengaruh.

Gugus bintang kartika, secara umum punya kesan mendalam, tidak hanya di Jawa, tapi juga hampir seluruh daerah di Indonesia dan di dunia. Gugus bintang kartika dikenal juga dengan sebutan pleiades, subaru, tsuraya.

Kartika sendiri artinya bintang, jadi di masyarakat Jawa, bisa jadi lintang atau bintang kartika, bisa jadi di sebut bintangnya bintang. Karena gugusan bintang kartika, adalah gugusan bintang yang bersinar paling terang.

Pada candi Borobudur, rasi bintang yang terdiri dari tujuh bintang ini digambarkan pada salah satu relief, walaupun dalam relief tersebut tidak di gambar secara jelas formasinya.

Dalam tradisi tanam masyarakat Jawa, kemunculan lintang kartika, di timur setelah matahari tenggelam, digunakan sebagai pertanda untuk memulai musim bercocok tanam.

Lintang kartika, juga menginspirasi seni dan budaya. Dalam kisah Jaka Tarub, digambarkan tentang tujuh bidadari, yang turun untuk mandi di Bumi, kemudian ada salah satu bidadari yang menjadi istri Jaka Tarub.

Di ceritakan, dewi Nawangwulan, selalu memasak hanya dengan satu butir padi, tapi sanggup mencukupi kebutuhan makanan. Yang mungkin berhubungan dengan kemunculan lintang kartika yang membawa kesuburan.