(n.) Berjalan-jalan di malam hari
| noc·tiv·a·gant | nɒkˈtɪvəɡənt |
Etimologi :
Latin Noctivagus : noct, nox (“night”,”malam hari”) + vagus (“wandering”,”berkeliaran”)
Esai :
Suara adzan kedua setelah matahari terbenam, menunjukan waktu sudah akan mulai larut. Anak-anak akan mulai masuk ke rumah masing-masing. Mereka akan menyiapkan waktunya untuk bersekolah besok pagi.
Aku melirik jam di atas pintu, tanpa perlu beranjak dari kursi meja riasku. Sapuan kuas kecil, sudah cukup membuat pipiku merona. Garis-garis wajahku sudah cukup jelas terdefinisi, tidak perlu lagi aku tambahkan.
Jam 9 malam tepat, aku keluar dari rumah petak kontrakanku. Saat semua orang sudah bersiap tidur, justru aku mulai untuk bekerja.
Jalanan sempit kampung ini, adalah ujian pertamaku. Laki-laki usil sering menyapaku dengan genit, cenderung melecehkan. Tapi bukan itu yang terberat buat aku. Justru mata-mata yang diam mengikuti langkahku, sering membuat bulu kuduku berdiri.
Pekerjaan, membawa aku menyusuri jalanan malam kota ini. Pekerjaanku memang bukan pekerjaan yang suci, bukan pekerjaan yang bersih, tapi setidaknya tujuanku adalah bertahan menyambung hidup ibu dan adikku. Untuk sementara hanya ini yang bisa aku lakukan untuk menghidupi keluargaku di sebuah daerah di ujung lain pulau ini.
Malam ini, tidak turun hujan, jalanan kering, mengurangi satu masalahku. Cipratan air dari kendaraan yang lewat, tanpa tepo sliro, mengotori kami, pejalan kaki. Walaupun sudah menepi sekali, tapi tetap saja kena.
Sepanjang jalan ini, aku melihat wajah lain kota. Mbok-mbok pedagang nasi dan minuman, mulai ‘ndasar’, atau membuka dagangannya. Bapak-bapak becak, terlihat memarkirkan becaknya, dan tiduran, beristirahat di atas becaknya.
Di jalan ini justru aku merasa aman. Tidak ada mulut mulut memanggil cabul, tidak ada mata tajam mengikutiku, tidak ada rasa curiga.
Aku merasa ketulusan dan kejujuran, mungkin karena mereka juga sama dengan aku, kebagian rejeki di saat malam. Entahlah, yang jelas kami semua sama-sama berjuang untuk hidup.
Satu tikungan lagi, aku akan sampai di tempat kerjaku. Perjalanan malamku akan aku mulai lagi nanti menjelang subuh, sebelum adzan pertama yang membuka hari.