(n.) Seseorang yang suka membaca buku di tempat tidur
| li-brocu-bic-u-lar-ist |
Etimologi :
Latin liber (“book”, “buku”) + Latin cubiculum (“bedroom”,”kamar tidur”), dari cubō (“lie down”,”berbaring”)
Kata Librocubicularist pertama kali dipergunakan dan oleh novelis amerika Christopher Morley. Dalam novelnya The Haunted Bookshop, 1919.
Membaca di tempat tidur merupakan kegiatan yang sangat menenangkan pikiran, setelah sibuk berkegiatan di siang hari.
Esai :
Aku memasukan laptop kedalam backpack. Besok adalah hari Sabtu, dimana aku bisa sejenak lupa dengan pekerjaan-pekerjaan. Budak pekerja seperti aku, hanya punya hidup hari Jumat malam, sampai Minggu malam. Selebihnya waktuku adalah milik pekerjaanku, atau konglomerat pemilik kantor tempat aku bekerja.
Walaupun sederhana saja buatku, aku tidak menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan, layaknya perempuan lain teman sekantorku.
Mereka mungkin sudah berencana berbelanja, atau pergi ke tempat ngopi. Sedang aku, aku lebih suka menghabiskan waktu di kamarku, di atas tempat tidurku, membaca buku-buku yang belum selesai aku baca.
Orang bilang, aku mengidap ‘Tsundoku’, istilah bahasa Jepang, untuk orang yang suka membeli buku, tapi hanya menumpuknya, bukan membacanya.
Bukan aku suka menumpuk buku, tapi biasanya memang ketika aku membaca buku, aku suka ketiduran. Tapi besok aku bertekad untuk menyelesaikan satu buku, tanpa ketiduran tentunya.